Category Fiksi

Pilihan

Siang ini Elma, Sandy, dan kedua orangtuanya baru saja sampai di bandar udara Adi Sutjipto. Sebenarnya yang akan berkuliah di Jogjakarta hanya Elma, namun semua anggota keluarga sengaja menemaninya karena anak bungsu mereka itu baru kali ini akan dilepas di tempat yang jauh dari rumahnya di Tangerang. Beberapa minggu yang lalu, ayahnya telah mengurus semua […]

Karena Percaya

“Aku nggak lulus, Kak,” ujar Elma dalam nada kecewa. Ditutupnya jendela penjelajah laman internet yang memuat hasil SBMPTN, tes masuk perguruan tinggi negeri. “Nggak apa-apa, El, ini bukan satu-satunya jalan. Masih banyak kesempatan lain, kan? Kamu masih sangat muda, dan masa depan kamu bukan cuma ada di universitas negeri,” Sandy memberi semangat sambil mengusap lembut […]

Baris Terakhir

“Udah siap?” “Masih deg-degan.” “Semangat, dong!” ucap Zul berapi-api. “Tapi, Zul…, aku–” “Udah, sana, samperin.” Zul mendorong bahu Bayu agar cepat-cepat menghampiri Tiara. Bayu menarik napas dalam-dalam, berusaha mengisi paru-parunya dengan keberanian. Lalu dia tegapkan badannya, seolah semua keberanian itu sudah benar-benar penuh dalam dadanya. Dia melangkah dengan mantap. Tiara hanya berjarak 20 meter di […]

Hukuman Mati

“… hukuman mati!” suara hakim menggema, diikuti dua kali ketukan palu. Ruang sidang berubah riuh demi mendengar putusan hakim terhadap Parmin. Seperti ada kerumunan lebah yang sedang berdengung di atap ruangan, cibiran-cibiran merambat cepat di antara pengunjung sidang. Tapi yang paling terdengar adalah suara tangis yang meledak-ledak dari barisan keluarga Parmin, terutama ibunya. Parmin masih […]

Senyum Leala

Leala memulas gincu merah darah sebagai ulasan terakhir parasannya. Kulitnya yang pias jelas kontras disandingkan dengan bibir penuhnya. Satu sudutnya berjengit pada cermin. Setiap hari baginya adalah pentas, tak ada beda dengan Rabu ini. Ia meraih tas Anna Sui marun dan mengenakan kacamata hitam besarnya. Parfait. Beginilah wanita Perancis seharusnya bergaya. Berlenggak menuruni lift kakinya […]

Serupa Kejutan

Matamu basah, tetes-tetes kepedihan begitu jelas menggenangi sudut-sudutnya. Aku menunggu tangismu reda, menantimu menyandarkan beban-beban itu ke pundakku. Tapi kamu tetap diam dalam isak-isak tangis, kamu belum juga memberikan alasan mengapa butir-butir hangat itu kamu tumpahkan begitu deras. Aku tak kuasa menyaksikanmu seperti ini. “Dia nyakitin kamu lagi?” kucoba memancingmu bercerita. Tapi kamu semakin tenggelam […]

Bendera Merah

“Mereka mau hancurkan negeri ini, kita musnahkan mereka!” “Setuju!!!” “Jangan sisakan satu tetes pun darah mereka! Kita habisi mereka sampai ke akar-akarnya!” “Setuju!!!” Aku diam-diam menempelkan telinga di pintu kamar. Sebenarnya hal itu tak perlu kulakukan karena pidato penuh semangat dan riuh kemurkaan yang sejak selepas isya sudah mengisi ruang tamu itu terdengar begitu jelas […]