Category Kolaborasi

[Musikalisasi Puisi] Tatap Mata dalam Maya

Sebuah musikalisasi puisi, hasil kolaborasi dengan Insany Camilia Kamil Silakan baca juga puisinya di sini -> Tatap Mata dalam Maya Enjoy!

Senyum Leala

Leala memulas gincu merah darah sebagai ulasan terakhir parasannya. Kulitnya yang pias jelas kontras disandingkan dengan bibir penuhnya. Satu sudutnya berjengit pada cermin. Setiap hari baginya adalah pentas, tak ada beda dengan Rabu ini. Ia meraih tas Anna Sui marun dan mengenakan kacamata hitam besarnya. Parfait. Beginilah wanita Perancis seharusnya bergaya. Berlenggak menuruni lift kakinya […]

Serupa Kejutan

Matamu basah, tetes-tetes kepedihan begitu jelas menggenangi sudut-sudutnya. Aku menunggu tangismu reda, menantimu menyandarkan beban-beban itu ke pundakku. Tapi kamu tetap diam dalam isak-isak tangis, kamu belum juga memberikan alasan mengapa butir-butir hangat itu kamu tumpahkan begitu deras. Aku tak kuasa menyaksikanmu seperti ini. “Dia nyakitin kamu lagi?” kucoba memancingmu bercerita. Tapi kamu semakin tenggelam […]

Satu Pesta Cinta

“Kamu punya satu tempat yang membuat kamu selalu ingin kembali ke sana?” “Kamarku. Bagiku kamar itu adalah tempat paling nyaman di seluruh dunia,” jawabnya bersemangat. “Kalau kamu?” “Ada. Ada sebuah rumah yang begitu hangat. Sampai-sampai kalau sudah masuk di dalamnya, aku tak pernah mau pergi dari sana. Bahkan satu jengkal saja aku melangkahkan kaki, ada […]

Tatap Mata dalam Maya

Aku di sini tak berjarak dengan semua koneksi yang bisa menghubungkan rinduku dan rindumu. Kusingkirkan semua hal yang dapat menambah milimeter jarak antara sosokmu dalam imajiku. Aku bersiap mengambil posisi terbaik di depan webcam yang dapat menangkap keseluruhan dari rinduku. Menanti wajah teduhmu masuk ke layar laptop-ku adalah saat-saat yang menegangkan bagiku. Now we’re connecting… […]

The Perfect One

Ada sesuatu yang saat ini masih mengganjal di benakku. Seperti ada sebuah duri yang bersarang di hatiku. Aku sudah coba untuk berpura-pura tak merasakan sakit yang ditimbulkan oleh duri ini, tapi semakin aku berusaha semakin dalam ia menancap ke dasar hati. Entah sampai kapan harus kutahan semua perih dari tajamnya belati kehidupan yang tak henti […]

Menjelang Akhir

Onggokan mayat-mayat berserakan di berbagai tempat, gedung-gedung hancur berantakan, sementara manusia seperti kapas yang berterbangan. Setiap orang lari tunggang langgang, takut dan khawatir menjadi satu dengan peluh yang mengalir deras dari masing-masingnya. Berdesakan semua orang mencari perlindungan. Ombak-ombak dari lautan seperti berkaki mengejar. Bau amis menyebar di setiap tempat. Tak ada yang bisa dilakukan selain […]