Kita dan Nostalgia

Kita punya nostalgi sendiri-sendiri
Tentang mereka yang kita tinggalkan pergi
Atau tentang dia yang memilih pergi
Tentang mereka yang pernah ada di sisi
Atau tentang dia yang menghilang tanpa permisi
Tentang mereka yang hatinya hampir kau isi
Atau tentang dia yang dahulu kau hujani dengan puisi

Kita punya nostalgi di sudut kepala
Tentang mereka yang senantiasa ada
Atau tentang dia yang kini entah di mana
Tentang kisah cinta yang tak mungkin terlupa
Yang debar-debarnya belum juga reda
Atau tentang lika-liku memperjuangkan rasa
Yang akhirnya tak menyisakan cerita apa-apa

Kita punya nostalgi yang masih jelas terukir
Tentang nama-nama yang mengusik ruang pikir
Atau tentang luka lama yang masih sering mampir
Tentang selengkung pelangi di sudut bibir
Yang dahulu selalu membikin nadi berdesir
Atau tentang cerita tanpa awal dan tanpa akhir
Yang kau biarkan saja ia mengalir

Kita punya nostalgi di palung hati terdalam
Tentang mereka yang jemarinya pernah kita genggam
Atau tentang dia yang dalam tatapnya kita tenggelam
Tentang mereka yang membungkam perasaan kita hingga karam
Atau tentang dia yang hanya mampu kita cintai dalam diam
Tentang kisah perih yang dalam pejam membawa dendam
Atau tentang canda tawa yang masih jelas terekam

Kita punya nostalgi masing-masing
Tentang beberapa orang asing
Yang pernah kita ajak jalan beriring
Bahkan mungkin ada yang sempat bersanding
Sebelum kembali menjadi orang asing
Atau tentang mereka yang kita anggap pesaing
Tapi ternyata miliki hati yang bening

Kita punya nostalgi yang sulit sekali dibuang
Tentang mereka yang pernah membawa kita terbang
Hingga tak lagi ingat jalan menuju pulang
Atau tentang dia yang di matanya bahagia menggenang
Namun semua bahagia itu hanya mampu kita kenang
Tentang situasi yang pernah membuat kita bimbang
Atau tentang keputusan yang menjadikan kita gamang

Kita punya nostalgi yang mungkin membawa hikmah
Tentang mereka yang hanya datang sekadar singgah
Atau tentang dia yang kehadirannya serupa anugerah
Tentang mereka yang menggores hati hingga berdarah
Atau tentang dia yang mengukir hari-hari indah
Tentang rindu yang tak pernah bisa tercurah
Atau tentang temu yang selalu berujung pisah

Kita punya nostalgi yang membuat kita rindu
Rindu mereka yang pernah menghiasi hari-hari sendu
Atau dia yang hanya hadir sepintas lalu
Rindu mereka yang ikut membangun mimpi-mimpi baru
Atau dia yang mengubur mimpi-mimpi kita itu
Tentang lagu-lagu lama yang menjelma mesin waktu
Atau tentang suaranya yang masih setia menjadi candu

Kita punya nostalgi di tepian ingatan
Tentang mereka yang tak mampu kita lupakan
Meski sudah berusaha kita buang dari pikiran
Atau tentang dia yang kita sebut mantan
Walau hadirnya masih kerap kita rindukan
Tentang ucapan yang hingga kini kita sesalkan
Atau tentang kalimat yang tak sempat kita ucapkan

Mungkin terlalu banyak nostalgi yang kita miliki
Ada yang dengan sengaja kita bagi
Ada yang hanya kita simpan rapi
Dalam keping-keping memori
Tapi tak ada nostalgi yang benar-benar sejati
Karena ia hanyalah melankoli yang mengabdi
Kepada bias berkas kenangan yang mengabadi

Tulis Komentar